Transformasi Spiritual Sebuah Solusi
Transformasi Spiritual sebuah Solusi
Solihah.sr@gmail.com
Berawal dari sebuah penomena sosial namun berujung pada pembentukan bongkahan gunung es karena pembiaran yang berkepanjangan. Sikap tidak peduli, sikap acuh tak acuh, sikap individualistis sudah mendominasi masyarakat kita bahkan memperkuat terbentuknya bangunan kekejaman, kekerasan dan ketidakadilan. Akan tetapi disisi lain menjadi suatu kebingungan dari mana memulai untuk memperbaikinya. Berbagai macam informasi yang tidak mengenakkan hati sudah menjejali telinga kita, dengan maraknya isu-isu hoax, merajalelanya fitnah , gerahnya para tokoh bangsa yang tersandung kasus hukum, terpolarisasinya masyarakat diantara puncak gunung dan lembah semakin memperparah jatidiri bangsa.
Walaupun dalam suasana kebingungan namun upaya menuju kehidupan yang selaras/ compatible terus dilakukan guna menciptakan panggung realitas yang harmoni dengan kekuatan orkestra keterpaduan dari “kesatuan kehidupan” . Kekuatan spirit yang menjadi pendorongnya, spirit yang sudah ada sebelum terciptanya perasaan-pikiran-materi-energi itulah IMAN sebagai spirit Islam, ruh Islam dan pilar Islam.
Transformasi Spiritual sebuah Paradigma Baru
Suatu pandangan bahwa Islam sebagai agama yang mudah untuk dijalankan, praktis untuk di terapkan adalah benar adanya. Hal itu tercermin dalam sebuah pemikiran tranformatif, karena itu secara terus menerus umat Islam harus menjadi kekuatan yang dapat memotivasi dan mentransformasi masyarakat dari berbagai aspeknya dalam skala teoritis maupun praktis. Bagi pemikir transformatif Islam harus menjadi penggerak pemberdayaan masyarakat (empowerment) dan community development sehingga Islam mengarah kepada sebuah peradaban baru yang menghiasi ruang ruang publik yang terbebas dari kebodohan dan kemiskinan serta keterbelakangan. Membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam berucap, bertindak dan berperilaku mulia kepada sesama makhluk melalui sikap sopan, santu, terbuka, pemaaf, tidak pendedam, sikap menahan diri, tidak propokatif berlaku adil kepada semua orang, rendah hati dan sikap-sikap lainnya.
Membangun dengan Semangat Tauhid
Pembangunan identik dengan perubahan, perubahan ke arah yang lebih baik dan perubahan adalah suatu keniscayaan. Arus modernisasi telah membawa umat menjadi lupa diri dari sejatinya manusia. Idealnya agama yang dianutnya menjadi penopang bahkan pondasi yang ditransformasikan dalam modernisasinya guna mengaping proses perubahan yang terjadi. Agama bukan sekedar identitas sekelompok manusia namun sebagai hidayah untuk membebaskan manusia dari segala bentuk pernghambaan yang melawan nilai-nilai dasar kemanusiaan. Ajaran Islam melalui spiritualitasnya harus dapat ditransformasikan dalam bentuk sikap yang mulia, membawa manfaat bagi sesama.
Transformasi spiritual dapat melawan transformasi sosial yang tanpa arah, kita sekarang dituntut mempunyai keberanian moral dan spiritual. Keberanian moral dan spiritual untuk mengatakan “tidak” kepada kecenderungan sejarah yang akan meruntuhkan moralitas bangsa. Hanya dengan modal berani membangun dan menegakkan kalimat tauhid, iman yang kuat, maka transformasi sosial dapat diarahkan. Sebagaimana dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
جددوا ايمانكم بكثرة قول لااله الاالله
Artinya :” Perbaharuilah iman kamu dengan memperbanyak kalimah tauhid (Laa Ilaaha Illallah)”.
Melalui kalimah tauhid yang ditanamkan ke dalam jiwa dan dihujamkan ke dalam hati oleh ahlinya melalui proses talqin serta pengamalan secara kontinyu sepanjang waktu mampu memberikan energi positif yang membawa perubahan terhadap lingkungan sekitar, hal itu dikarenakan kuatnya magnet positif dari kalimah tauhid sendiri. Pengamalan pengucapan kalimah tauhid (dzikrullah) secara kontinyu termasuk kedalam praktik spiritual yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam relasi antara suami istri, hubungan orang tua dan anak, hubungan antara atasan dan bawahan, hubungan sesama anggota masyarakat lainnya hingga menyentuh struktur yang lebih luas seperti struktur sosial, ekonomi, politik, budaya, dan hukum. Karenanya praktik spiritual menjadi solusi dalam berbagai permasalahan baik secara personal maupun komunal.
Komentar
Posting Komentar